- Judul Asli Novel: 勿扰飞升 (Wù rǎo fēishēng)
- Judul Bahasa Inggris: Ascending, Do Not Disturb
- Penulis: 月下蝶影 (Yuè xià dié yǐng)
- Terjemahan / Translation: Indonesia
- List Chapter:
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 1)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 2)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 3)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 4)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 5)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 6)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 7)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 8)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 9)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 10)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 11)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 12)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 13)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 14)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 15)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 16)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 17)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 18)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 19)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 20)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 21)
Bab 16: Peringatan
Setelah si kultivator level Yuan Ying itu diikat oleh dua orang shixiong, kaki Kong Hou menjadi lemas: “Ling Hui shijie, tolong papah aku.”
“Apakah kamu terluka?” Ling Hui membantu Kong Hou naik ke atas pedang terbang, ia mengira, meskipun berusia muda, Kong Hou masih ingin punya muka, dan tidak ingin menunjukkan penampilan terlukanya yang memalukan, maka ia bertanya dengan suara pelan, “Dimana si tua bangka itu melukaimu?”
“Aku tidak terluka, hanya saja….kakiku sedikit merasa lemas.” Kong Hou merasa agak malu lalu ia tutupi wajahnya dengan tangannya. Meskipun kultivator level Yuan Ying itu mencapai levelnya dengan mengandalkan pil-pil mujarab, namun ilmu kultivasinya berada jauh di atas Kong Hou, tekanan tenaga dari badannya menekan Kong Hou hingga ia hampir kehabisan napas. Hanya saja saat itu, jika bahkan dia menunjukkan sikap takut, maka warga kota Yong Cheng yang biasanya selalu riang tanpa beban, bukankah juga akan ikut merasa takut?
Sebagai seorang murid sekte Yunhua, ia merasa sama sekali tidak bisa hanya berdiam diri. Ayahnya telah berdosa terhadap rakyat, oleh karena itu ia sebagai murid langsung dari sekte Yunhua, tidak bisa turut mengecewakan warga kota Yong Cheng.
“Shimei yang konyol.” Ling Hui tersenyum dan menyentil kening Kong Hou, senyumnya mengandung kelembutan mendalam, “Meskipun kamu baru mencapai level Zhu Ji, dan umurmu pun masih muda, tapi kamu sudah memahami arti kebajikan, sungguh luar biasa.”
Berlatih ilmu kultivasi adalah melawan ilmu alam, oleh karena itu sekte Yunhua sangat memperhatikan untuk melatih jasmani dan rohani. Shimei kecil memiliki bakat yang menonjol, namun di usianya yang masih 14 tahun, ia sudah memiliki rasa keberanian dan kebajikan untuk menghadang orang jahat demi para warga, hal ini jauh lebih berharga dibandingkan dengan bakat 5 dasar spiritualnya.
Ling Hui amat memahami karakter Wang Tong shibo, dia sama sekali tidak akan terus menerus menceramahi murid-muridnya perihal nilai-nilai moralitas mulia, tetapi ketiga murid langsung Puncak Qiyue memang sangat mengagumkan, begitu mengagumkannya hingga membuat Gurunya sendiri merasakan iri.
Ia lalu melihat ke arah Wang Tong shibo di depan yang tangannya penuh membawa 2 ekor ikan, 1 ekor ayam dan 1 ekor bebek, maka Ling Hui pun tak mampu menahan tawanya. Semua ini adalah pemberian dari warga kota, mereka mati-matian ingin agar Wang Tong shibo menerima semuanya, jubah shibo hampir robek ditarik-tarik para warga.
“Kwek, kwek!”
Bebek gendut yang dibopong dengan terbalik menguik kesal, mengeluarkan suara yang tidak sedap didengar, Wang Tong mengguncangkan tangannya dengan kencang hingga si bebek pingsan.
Kong Hou melihat si bebek yang terlihat gemuk, enaknya dijadikan sup atau ditumis ya?
Wang Tong membawa si kultivator level Yuan Ying langsung ke hadapan Kepala Sekte, Kepala Sekte Heng Yan melihat si kultivator level Yuan Ying yang berpenampilan acak-acakan, kemudian ia bertanya kepada Kong Hou dan Ling Hui yang berdiri di belakang Wang Tong, “Ada apa ini?”
Ling Hui menceritakan semua kronologis kejadiannya.
“Mmn.” Heng Yan mengangguk-anggukkan kepalanya lalu menatap ke arah kultivator level Yuan Ying dengan ekspresi wajah yang ramah, “Rekan Tao, kota Yong Cheng kami sangat memprioritaskan keharmonisan, perilakumu yang seperti ini, sangat meresahkan seluruh sekte Yunhua kami.”
Kultivator level Yuan Ying tadi melihat wajah ramah Kepala Sekte, cara ia berbicara kepadanya masih mengandung senyum, diam-diam dalam hati ia masih berharap: “Kepala Sekte Heng Yan, kejadian hari ini adalah karena saya telah bertindak tidak pantas, mohon agar anda melepaskan saya , maka para warga kota akan saya berikan kompensasi yang sepantasnya.”
“Mampu menyadari kesalahan dan membenarkan tindakan yang salah merupakan hal yang terbaik. Saya merasa sangat bersyukur anda memiliki kesadaran ini.” Senyum di wajah Heng Yan semakin jelas, lalu ia berbalik dan berkata kepada murid yang berdiri di belakangnya, “Wu Chuan, tolong kamu ambilkan pakaian bersih agar rekan Tao ini bisa berganti pakaian.”
Hati si kultivator level Yuan Ying bersuka cita, sepertinya Heng Yan akan segera melepaskan dia pergi.
“Mohon rekan Tao tidak usah merasa khawatir, saya sudah mempersiapkan ruang penjara yang bersih untuk anda, tempatnya tidak silau dan juga tenang, tidak akan mempengaruhi meditasi maupun istirahat anda.” Heng Yan meraih secangkir teh dan meminumnya seteguk, “Saya ingat tidak ada siapa-siapa di ruang penjara yang ke empat, mohon agar rekan Tao untuk sementara ini prihatin dulu dalam beberapa hari ke depan. Tunggu sampai abang anda datang, baru saya akan bebaskan anda.”
“Apa, kau tidak akan membebaskan saya sekarang?” Kultivator level Yuan Ying terkejut, buat apa dari tadi ia bertele-tele dengannya?
“Tiap kota memiliki peraturannya masing-masing, tiap sekte pun memiliki batasannya masing-masing, rekan Tao telah salah mengira.” Heng Yan meletakkan cangkir tehnya dan mengangkat arah pandangannya, “Wu Chuan, mohon antar rekan Tao ini. Ingat ya, ruang penjara yang ke empat, jangan sampai salah.”
“Baik Guru, Murid menerima perintah Guru.” Wu Chuan mengeluarkan seutas tali dari dalam kantongnya lalu melemparkannya ke arah si kultivator level Yuan Ying, kemudian mengikatnya dengan erat, selain kedua kakinya yang masih bisa bergerak, seluruh tubuhnya seperti tidak ada tenaganya lagi.
Si kultivator level Yuan Ying mulai merasa takut, ia ingin membuka mulutnya untuk berteriak, namun siapa sangka bahkan suaranya pun tidak bisa keluar.
Sekte Yunhua sialan, mereka ternyata menggunakan metode kejam seperti ini!
“Ruang penjara yang ke empat?” Kong Hou belum pernah pergi ke penjara sekte Yunhua, ia tidak mengerti mengapa shibo Kepala Sekte memberikan penekanan seperti itu.
Ling Hui berkata dengan suara pelan: “Ruang penjara yang ke empat itu cukup istimewa, selama 24 jam dalam sehari ruangan itu tidak terkena sinar sama sekali, dan di dalamnya diberikan mantra kedap suara, suara bisikan pun tidak akan terdengar, oleh karena itulah tepat disebut tempatnya tidak silau dan juga tenang.”
Tidak ada sinar cahaya maupun suara, penjara semacam ini sangatlah menakutkan.
Saat ia mengangkat kepalanya dan melihat shibo Kepala Sekte yang sedang tersenyum, Kong Hou secara tidak sadar menundukkan kepalanya menjadi lebih rendah lagi dan sikapnya berubah menjadi lebih penuh hormat.
“Tindakan kalian hari ini sangat baik, tetapi masih ada hal yang tidak pas.” Heng Yan melemparkan pandangannya ke arah beberapa murid langsung itu, “Demi keselamatan warga kota, maka berkonfrontasi dengan kultivator level Yuan Ying merupakan tindakan yang berani, namun dalam bertindak kita tidak boleh gegabah. Kalau yang berbuat onar hari ini adalah kultivator level Yuan Ying yang lebih lihai dan kejam, apakah kalian bisa menjamin keselamatan semua orang? Kalau Wang Tong shibo kalian tidak segera bergegas datang, apa yang akan terjadi?”
Para murid langsung menundukkan kepala mereka karena malu, apa yang dikatakan shibo Kepala Sekte adalah benar, mereka benar-benar terlalu ceroboh bertindak hari ini.
Melihat mereka meresapi perkataannya, Heng Yan mengangguk-anggukkan kepalanya dengan puas. “Meskipun kurang berstrategi, namun sikap kalian hari ini patut dipuji. Habis ini kalian masing-masing pergilah ke Aula Lima Elemen untuk menerima hadian 50 batu spiritual, lalu pulanglah untuk merenung jika di kemudian hari menghadapi hal serupa, apakah ada cara lain yang lebih aman untuk mengatasinya.”
Wang Tong menoleh ke arah Heng Yan, apakah tidak ada bagian untuknya?
“Kami akan menuruti ajaran shibo Kepala Sekte.” Para murid langsung menerima ajaran Heng Yan dengan tulus.
“Kalian masih muda-muda, sudah sangat bagus mampu melakukan ini.” Heng Yan mengabaikan tatapan mata Wang Tong dan berkata kepada Kong Hou, “Kali ini tindakan Kong Hou sangat bagus, kamu tahu untuk mengabarkan Guru sebelumnya, dan mencari cara untuk mengulur waktu. Tetapi tindakanmu setelah itu terlalu gegabah, kalau bukan karena para shixiong dan shijie mu yang mengeluarkan senjata mereka untuk melindungimu, atau jika Guru mu tidak sempat menghadang serangan lawan, kamu pasti sudah terluka berat. Kamu harus ingat, kalau keadaan belum benar-benar aman, meskipun kemenangan berada di depan mata, tetap tidak boleh lengah.”
“Terimakasih shibo Kepala Sekte, Kong Hou akan ingat baik-baik.” Kong Hou tampak termenung, apa yang dikatakan shibo Kepala Sekte adalah benar, tindakan pengamanan yang ia lakukan tidak benar-benar menyeluruh, lain kali ia harus lebih baik lagi.
“Kalian semua pulanglah untuk beristirahat, kejadian hari ini telah menakutkan kalian.” Setelah Heng Yan meminta para murid langsung untuk pulang, ia mengalihkan pandangannya ke arah Wang Tong dan berkata dengan jengkel: “Hadiah tadi diberikan untuk para murid-murid, kau tak malu untuk juga menerimanya?”
“Kalau Kepala Sekte memberikannya kepadaku, aku pasti dengan senang hati menerimanya.” Wang Tong melanjutkan, “Benda yang memang sepantasnya kuterima, mana mungkin ku tolak?”
“Baiklah, aku akan meminta Aula Lima Elemen untuk memotong total hutangmu sebanyak 100 batu spiritual.” Heng Yan melambai-lambaikan tangannya, “Pergi, pergi, pergi, melihatmu membuatku menjadi marah.”
“Shixiong, saat sekte Yu Xiao datang untuk menebus……menjemput orang, kita tidak bisa membiarkan mereka untuk membawa pergi orang tersebut dengan cuma-cuma.” Wang Tong berdehem, “Benar kan?”
Heng Yan tahu ide apa yang ia pikirkan, maka ia berkata dengan pasrah: “Karena yang menangkap orang itu adalah kamu, bagaimana selanjutnya akan diserahkan kepada Puncak Qiyue.”
“Terimakasih banyak shixiong, shidi pamit dahulu.” Setelah tujuannya tercapai, Wang Tong segera pergi tanpa basa basi, agar ketika shixiong Kepala Sekte nya memutar matanya, bola matanya tidak sampai mencelat keluar.
Setelah Wu Chuan mengurung kultivator level Yuan Ying itu di dalam ruang penjara, ia melihat Kong Hou berdiri di pintu masuk penjara, maka ia berjalan ke arahnya: “Kong Hou shimei?”
“Shixiong tertua sekte.” Kong Hou tersenyum kepada Wu Chuan, “Orang-orang seperti apa yang dikurung di dalam?”
Seorang gadis kecil yang berusia 14-15 tahun mudah memiliki rasa penasaran terhadap hal-hal yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Wu Chuan melihat Kong Hou menjulurkan lehernya untuk melihat kedalam, lalu ia menjawab dengan air muka yang datar: “Yang dikurung disini adalah orang-orang yang melanggar nilai-nilai moral Dunia Kultivasi atau murid sekte yang telah melakukan kesalahan.”
“Sekte kita….juga ada murid-muridnya yang dikurung di dalam?” Kong Hou tertegun, di dalam pengertiannya, seluruh anggota sekte adalah orang-orang baik, ia tidak bisa membayangkan mereka bsa melakukan kesalahan.
“Meskipun sekte Liuguang yang tindak tanduknya paling ketat dan sesuai peraturan, juga bisa memiliki murid yang melakukan kesalahan.” Ekspresi wajah Wu Chuan tenang, ia berbalik berjalan ke arah tangga, “Mari ku bawa kamu masuk untuk melihat-lihat.”
“Boleh?” Kong Hou antusias.
“Mmn.” Wu Chuan mengangguk, ekspresi wajahnya ramah, “Lagipula dalam beberapa hari lagi juga kami harus mengatur waktu agar kamu berkunjung kesini.”
Sekte Yunhua memiliki sebuah peraturan yang tak tertulis bagi murid yang baru mencapai level Zhu Ji, yaitu murid itu harus datang mengunjungi penjara. Mereka menggunakan contoh yang paling nyata untuk membuat para murid mengerti bagaimana nasib orang-orang yang melakukan tindakan kriminal setelah memiliki ilmu kultivasi. Semakin buruk yang dijadikan contoh, semakin baik efeknya.
Sebenarnya mereka menunggu agar Kong Hou telah mencapai usia 15 tahun, barulah mereka membawanya untuk mengunjungi penjara, namun karena sekarang orangnya sudah datang sendiri, maka Wu Chuan langsung membawanya untuk melihat-lihat.
Penjara itu tidak berbau apek sebagaimana yang dibayangkan Kong Hou, namun terasa suram dan dingin, tipe dingin yang menusuk tulang, membuat dia merasa tidak nyaman. Melihat mereka masuk, orang-orang yang dikurung di dalam tidak berani berteriak-teriak. Yang tadinya sedang garuk-garuk kaki, mengumpat-ngumpat, semuanya berdiri tegak, sepertinya mereka sedang berusaha keras untuk memperlihatkan bahwa mereka telah tereformasi dan nantinya setelah keluar dari penjara akan berubah menjadi seseorang yang sangat baik.
Ruang-ruang penjara kecil ini, semuanya dikekang oleh mantra formasi lima elemen. Tidak peduli seberapa kuatnya seorang kultivator, di sini mereka hanya menjadi seperti layaknya orang biasa.
Semakin masuk ke dalam, rasa dingin semakin kuat. Kong Hou bahkan melihat di dalam beberapa ruang penjara, ada orang-orang yang sedang disiksa, seluruh tubuhnya berlumuran darah, tidak ada satupun tempat yang tidak terluka.
“Orang ini menggunakan anak-anak untuk berlatih ilmu, anak-anak kecil dari kalangan orang biasa yang tewas di tangannya hampir mencapai 100 orang.” Wu Chuan berkata, “Oleh karena itu ia dihukum dengan ditebas seribu kali.”
Kong Hou merasa sedikit tidak nyaman dengan penggambaran keji penuh darah seperti ini, tetapi ia tidak merasa takut dan dengan suara pelan ia berkata: “Dia pantas mendapatkannya.”
“Sekte Yunhua kami memiliki pil mujarab berkualitas tinggi, oleh karena itu sebelum hukuman ditebas seribu kalinya selesai, dia tidak akan mati.” Wu Chuan menoleh untuk melihat reaksi Kong Hou, sudut mulutnya sedikit melengkung, dan ia terus membawa Kong Hou ke dalam untuk melihat-melihat.
Dalam waktu yang tak berlangsung lama, Kong Hou telah menyaksikan berbagai nasib orang jahat di dalam penjara. Saat ia melewati pintu keluar penjara, ia hanya memiliki satu pemikiran.
Menjadi orang baik adalah hal yang sangat baik.
Surat terbang yang dikirim oleh sekte Yunhua kepada berbagai sekte besar telah dengan sangat cepat tiba di berbagai alamat yang dituju, termasuk di antaranya juga kepada sekte Liuguang yang dekat hubungannya dengan sekte Yu Xiao.
Sekte Liuguang adalah sekte terkuat di seluruh Dunia Kultivasi. Manajemennya paling ketat, anggota berbakatnya paling banyak, senjata ajaibnya paling banyak, dan juga muridnya paling banyak. Sekte dengan kultivasi ilmu pedang yang paling tangguh, bahkan juga memiliki ahli-ahli paling banyak yang ikut berpartisipasi dalam mengkompilasi berbagai buku yang wajib dipelajari oleh para kultivator.
Melihat sekte Yunhua tiba-tiba mengirimkan surat terbang, Kepala Sekte Liuguang yang bernama Jin Yue bertanya kepada yang lain: “Kejadian besar apa yang akhir-akhir ini dialami oleh sekte Yunhua?”
Semuanya satu per satu menggelengkan kepala, selain berita mereka akhirnya telah memiliki seorang murid dengan 5 dasar spiritual, sepertinya tidak ada kejadian yang lain.
Jin Yue semakin merasa bingung, berdasarkan sifat sekte Yunhua yang tidak senang mencari masalah, dan mereka malah proaktif mengirimkan surat terbang, apakah ada yang mengganggu mereka? Beberapa puluh tahun yang lalu, ada seorang Kepala Sekte muda yang ‘tidak punya mata’ yang datang ke wilayah kekuasaan sekte Yunhua dan membuat masalah di sana. Sekte Yunhua membereskan masalah dengan Kepala Sekte itu dengan tangan besi, dan masih secara khusus mengabarkan kejadian ini kepada seluruh sekte besar, membuat si Kepala Sekte muda itu malu. Kini sudah 60 tahun berlalu, Kepala Sekte muda itu masih tidak punya muka untuk pergi keluar.
Orang luar hanya tahu bahwa sekte Yunhua itu semuanya malas dan santai, mereka tidak tahu kalau sekte Yunhua tidak bisa dibuat marah. Kalau sampai dibuat marah, mereka akan mematikanmu, kalaupun tidak mati, mereka akan menghancurkanmu.
Kalau belajar dari contoh sebelumnya, mustinya tidak ada lagi orang yang tak punya otak yang mau memprovokasi mereka.
Dengan pemikiran demikian, Jin Yue membuka suratnya dengan mentalitas sebagai penonton, namun begitu ia membacanya, wajahnya menjadi gelap.