Novel TranslationAscending, Do Not DisturbAscending, Do Not Disturb Translation - Chapter 18

Ascending, Do Not Disturb Translation – Chapter 18 [INDONESIA]

Yue Xia Die Ying author Ascending, Do Not Disturb

Bab 18: Sangat Berterimakasih

Perjalanan dari kota Yong Cheng menuju sekte Yunhua tidak memakan waktu lama. Dalam perjalanan, beberapa kali Zhou Cang ingin menanyakan kabar akan adiknya kepada kedua murid langsung sekte Yunhua itu, namun entah mereka berpura-pura bodoh atau terlalu muda untuk mengerti makna di balik kata-katanya, dari awal sampai akhir mereka sama sekali tidak ada menyebutkan hal ini.

Di luar Aula Utama sekte Yunhua, sekelompok orang turun dari atas senjata ajaib terbang mereka. Zhou Cang akhirnya tidak tahan lagi, dan mengutarakan secara langsung pertanyaan di dalam hatinya: “Rekan muda, bolehkah hamba tahu, apakah adik hamba yang tak berguna itu telah bertobat?”

Kong Hou yang memimpin jalan di depan mendengar pertanyaannya, lalu ia menoleh ke arah Zhou Cang dan tersenyum cerah. Sepasang mata hitamnya yang bulat secara tak sadar membuat perasaan baik dan rasa percaya Zhou Cang terhadapnya bertambah.

“Mohon Kepala Sekte Zhou jangan khawatir, meskipun Leluhur Yuan Ying telah melakukan suatu kesalahan besar, namun shibo Kepala Sekte selalu bersikap adil dan hanya menempatkan Leluhur di suatu ruangan yang tenang, dan tidak melakukan hal lain kepadanya.” Wajah Kong Hou yang tersenyum, gembil seperti layaknya anak kecil, terlihat menawan.

“Kepala Sekte Heng Yan berkarakter mulia dan penuh integritas, hamba tidak bermaksud apa-apa. Namun hamba hanya mengkhawatirkan adik hamba yang tak berguna itu telah menganggu sekte kalian.” Zhou Cang menghela napas lega, syukurlah mereka tidak main hakim sendiri, kali ini setelah mereka pulang, dia akan mengurung bajingan ini di rumah, dan tidak akan memperbolehkan dia pergi kemana-mana.

Kong Hou melihat sikap Zhou Cang dan tidak mengatakan apapun lagi, persepsi positifnya akan Zhou Cang kini telah memudar. Bertahun-tahun ini ia telah mendapatkan kupon tukar uang dari sekte Yu Xiao yang tidak sedikit jumlahnya, maka lumrah saja bila ia memiliki perasaan baik terhadap sekte ini. Namun tidak disangka Kepala Sekte yang baru ini ternyata begitu…..

Bukan berarti bahwa Kepala Sekte Zhou ini tidak baik, tetapi ia memanjakan keluarganya tanpa memberikan disiplin, sama saja seperti memihak kepada pelaku kejahatan. Kultivator Yuan Ying yang bernama Zhou Xing itu, berani bertindak arogan dan zalim adalah karena mengandalkan dia sebagai saudaranya.

Memasuki Aula Utama Sekte Yunhua, Kong Hou  berdiri di samping sementara Guru dan Ketua Puncak Song He saling menyapa. Keduanya mungkin merupakan kenalan lama, mereka bercakap-cakap dengan riang, namun tidak ada seorangpun yang terlebih dahulu mengungkit masalah Leluhur Yuan Ying, Zhou Xing, yang telah melanggar peraturan kota Yong Cheng.

Mereka berdua terus bercakap-cakap sampai ke topik tentang mengajari murid-murid.

“Mana bisa dibandingkan dengan murid-murid sekte Liuguang kalian, ketiga muridku ini semua tidak ada apa-apanya.” Wang Tong menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata merendah: “Yang tertua baru dua tahun yang lalu mencapai level Jin Dan, dan yang kedua baru-baru ini mulai bermeditasi, entah apakah dia bisa berhasil menembus level atau tidak.”

“Wang Tong xiong terlalu merendah, umur Cheng Yi dan Tan Feng masih begitu muda, namun ilmu kultivasi mereka sudah sedemikian tinggi, di seluruh Dunia Kultivasi ini, mereka adalah panutan.” Suasana hati Song He ibarat daun teh di dalam cangkir, diseduh air melayang kesana kemari, terombang ambing tak nyaman.

Di seluruh Dunia Kultivasi, siapa yang tidak tahu kalau Wang Tong memiliki dua murid yang berbakat, dan beberapa tahun yang lalu ia pun mengambil seorang murid berbakat dengan 5 dasar spiritual. Dan saat ini di hadapannya Wang Tong berceloteh bahwa murid-muridnya bukan apa-apa, bukankah ini sedang memancing agar dia memberikan pujian? Mereka berdua adalah pria tua berusia ratusan tahun, siapa sih yang tak paham?

Dalam hati Song He merasa sebal, namun wajahnya masih memasang senyuman, sembari memuji murid-murid Wang Tong secara menyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki.

“Tidak, tidak, mereka masih muda, tidak pantas menerima pujianmu.” Di mulut Wang Tong menjawab merendah, namun rasa bangga tertulis jelas di wajahnya.

Zhou Cang yang duduk menemani di sebelahnya ingin ikut berbicara, namun ia tak tahu harus memulai dari mana. Setelah ia mendengar Song He memuji murid-murid Wang Tong, dia pun langsung turut memuji, “Ketua Puncak Wang Tong terampil dalam mendidik murid, membuat hamba kagum. Murid langsung terakhir anda masih berusia muda, tetapi sudah mencapai ilmu kultivasi level Zhu Ji, dan perilakunya juga baik, hamba jadi iri dibuatnya. Hamba tidak tegas dalam mendidik adik hamba, sehingga membuat masalah bagi sekte terhormat anda.”

Wang Tong yang sedari tadi bercakap-cakap dengan Song He mendengus: “Kepala Sekte Zhou terlalu merendah, adikmu yang tidak berguna ini mengatakan ia ingin menjadikan murid muda saya itu untuk menjadi selirnya.”

Wajah Zhou Cang menjadi kaku, ia merasa seperti mukanya terbakar, malu setengah mati. Ia sudah tahu bahwa adiknya telah melecehkan dua orang murid langsung dari sekte Yunhua, namun ia tidak menduga bahwa salah satunya adalah murid langsung terakhir Wang Tong.

Ia kemudian menoleh dan melihat gadis muda yang bermata cerah dan bergigi putih yang berdiri di belakang Wang Tong, dengan meringis Zhou Cang membungkuk dan memberi salam hormat: “Nona Kong Hou, adik hamba telah berlaku tidak sopan, hamba mewakilkan dia untuk memohon maaf.”

Kong Hou segera menghindari salam hormatnya dan berkata dengan terkejut: “Kepala Sekte Zhou, apa yang sedang anda lakukan? Anda adalah anda, orang lain adalah orang lain, meskipun Kong Hou masih muda, tetapi Kong Hou juga mengerti untuk tidak melampiaskan kemarahan kepada orang lain, mohon Kepala Sekte tidak seperti ini.”

Sang adik telah berbuat salah, buat apa kakaknya yang meminta maaf?

“Kepala Sekte Zhou, muridku ini masih muda, tidak mampu menerima salam hormatmu.” Wang Tong berdiri dan menghalangi di tengah Zhou Cang dan Kong Hou, bagaimanapun ia tidak ingin Zhou Cang melanjutkan salam hormatnya ini, “Karena masalah ini sudah diungkit, mari kita duduk dan membahasnya lebih lanjut.”

Dalam hati Zhou Cang merasa pahit, namun ia tetap patuh dan ikut duduk.

Song He duduk di samping sembari mencicipi teh khas sekte Yunhua, dia berprinsip untuk tidak berat sebelah dan berencana untuk terus diam dari awal hingga akhir.

Sepiring makanan ringan diletakkan di hadapannya, dia mengangkat kepalanya dan melihat ternyata adalah Kong Hou murid Wang Tong yang paling muda.

Kong Hou mempersilahkan Song He untuk mencicipi makanan ringan sembari tersenyum, kemudian ia mundur ke belakang Wang Tong sembari menutupi mulutnya. Song He menghela napas tak berdaya, Wang Tong si tua bangka ini memiliki keberuntungan yang sangat bagus dalam mendapatkan murid sehingga membuat generasi mereka semua merasa iri.

Meskipun sekte Liuguang tidak kekurangan murid berbakat, namun mendapatkan seorang murid langsung itu tergantung nasib. Telah lama ia berada di sekte namun tidak pernah ia menjumpai dua orang murid yang memuaskan baginya.

“Kepala Sekte Zhou, anda pasti telah mengetahui peraturan sekte Yunhua kami. Menindas rakyat yang tak berdosa, melecehkan perempuan, meskipun pelakunya dibunuh juga tidak akan dianggap berlebihan.” Membahas duduk permasalahannya, wajah Wang Tong berubah menjadi sangat serius, “Apa yang dia lakukan di wilayah kekuasaan sekte Yu Xiao, sekte Yunhua kami tidak peduli dan juga tidak ambil pusing, tetapi di wilayah kota Yong Cheng ia harus mengikuti peraturan sekte Yunhua kami.”

“Ketua Puncak Wang Tong, adik saya melakukan kesalahan besar ini adalah akibat saya tidak mendidiknya dengan baik. Mengingat kita telah lama saling mengenal, mohon anda maafkan dia.” Zhou Cang bangun dan membungkuk hormat sangat rendah kepada Wang Tong.

Ilmu kultivasi Wang Tong lebih tinggi daripada Zhou Cang, salam hormat ini dia terima dengan senang hati.

“Zhou Cang, tidak peduli apakah itu seorang manusia biasa atau seorang kultivator, pasti memiliki rasa berat sebelah, kamu sama sekali tidak salah membela adikmu. Namun para warga yang telah ia tindas, mereka pun adalah adik atau anak seseorang, siapa yang akan memberikan keadilan untuk mereka?”

Zhou Cang mengerti bahwa yang dikatakan Wang Tong itu benar, dia mengetahui kesalahannya dan tidak berani menyangkal sedikitpun.

“Yang ia lecehkan kali ini adalah murid perempuan sekte Yunhua, mereka memiliki dukungan dari sekte Yunhua. Tetapi jika yang ia lecehkan itu adalah seorang anak perempuan dari kalangan biasa, siapalah yang akan memberikan dukungan terhadap anak perempuan yang tidak berdosa ini?”

Kong Hou melihat Guru yang biasanya tersenyum di depannya, tampak menakutkan ketika sedang serius. Dia hanya berdiri di belakang gurunya saja, namun sudah tidak berani bernapas keras-keras, jangankan Zhou Cang yang sedang berdiri di hadapan Gurunya, dia sampai keringat dingin dan ucapannya menjadi tidak jelas.

“Adik kamu adalah manusia, tapi apakah orang lain juga bukan manusia?”  Wang Tong menyindir, “Kalau saya jadi kamu, hari ini saya tidak akan memohon ampun untuk dia, karena saya sudah terlalu malu untuk berkata apa-apa.”

Zhou Cang tahu yang dikatakan Wang Tong tidak salah, namun dia hanya memiliki satu adik, apakah dia benar-benar bisa melihat adiknya mati di tangan sekte Yunhua? Dalam ketidak berdayaan Zhou Cang, ia hanya bisa melihat ke arah Song He untuk memohon, namun Song He saat ini sedang menikmati teh dan makanan ringan, sama sekali tidak sadar akan pandangan matanya.

“Mohon Ketua Puncak mengampuni nyawa adik saya.” Sekali lagi Zhou Cang memberikan bungkuk hormat yang rendah kepada Wang Tong.

Kong Hou yang berdiri di belakang Wang Tong melihat bagaimana Zhou Cang menempatkan dirinya begitu rendah, dan dalam hati ia merasa sangat rumit, saat Zhou Xing bertindak sombong dan angkuh di luar sana, apakah dia pernah terpikirkan kakaknya akan kehilangan muka karena dia?

Zhou Cang, sebagai kakak selalu menuruti kemauan adiknya, apakah ia pernah membayangkan bahwa suatu hari adiknya ia manjakan sampai sebegitunya hingga mendatangkan bencana besar?

Diam-diam ia melihat ke arah Wang Tong dan memutuskan dalam hati, besok-besok ia akan berlatih dengan baik, dan tidak lagi membuat masalah di luar, jangan sampai Guru dan para shixiong membungkuk dan memohon-mohon demi dia; hanya dengan membayangkan hal itu saja, dia tidak mampu menerimanya.

Oleh karena itu, dia benar-benar jangan sampai menjadi orang seperti Zhou Xing.

Menyadari perubahan suasana hati si murid kecil, Wang Tong berkata: “Hari ini sudah berlatih ilmu pikiran belum, Guru tidak perlu kau temani disini, pergilah dan berlatih dengan baik.”

“Murid mohon pamit.” Kong Hou memberikan hormat kepada Song He dan Zhou Cang, kemudian pergi, gerakan dan tata kramanya masih membawa aura seorang bangsawan yang dibesarkan di istana.

Pandangan mata Song He terlihat lebih cerah, ternyata tubuh shizhi kecil ini masih samar-samar memiliki aura naga, nantinya ia akan memiliki masa depan yang sangat cemerlang.

“Kenapa keluar?” Cheng Yi melihat Kong Hou melangkah keluar dari Aula Utama, dan tampak tidak terlalu senang, “Apakah Kepala Sekte Zhou itu berkata hal yang tidak mengenakan kepadamu?”

Kong Hou menggeleng, ia melihat wajah shixiong tertua penuh kekhawatiran: “Shixiong, nantinya aku pasti tidak akan menjadi orang yang seperti dia.”

“Dia yang mana?”

“Yang sedang dikurung di penjara itu.” Mengungkit masalah penjara, Kong Hou teringat bagaimana nasib orang-orang yang melakukan kejahatan, dan bahunya gemetar, “Aku tak tega kalau Guru dan shixiong merendah-rendah demi aku.”

“Standar rendah, kenapa membandingkan diri dengan orang macam ini.” Cheng Yi berkata sembari tertawa, “Kenapa tidak membandingkan diri dengan orang-orang seperti Zhong Xi dan Lingbo.”

Kong Hou menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak ingin tumbuh tinggi mencapai sembilan kaki (TN: seperti Zhong Xi), kalau seperti itu ia tidak akan bisa lagi mengenakan rok panjang untuk terbang yang cantik: “Tidak perlu, tidak perlu.”

“Benar-benar standar rendah.” Cheng Yi tertawa, “Kamu telah terkena pengaruh buruk para shixiong dan shijie.”

Shijie dan shixiong semuanya sangat baik.” Kong Hou berkata pelan, “Sshh, shixiong tertua, pelankan suaramu, jangan sampai terdengar oleh orang lain.”

Cheng Yi tertawa terbahak-bahak membuat Kong Hou marah hingga matanya melotot, siapa yang akan berkata hal-hal tidak baik dengan suara kencang, bisa tidak mengatakan hal yang buruk dengan baik? (TN: (≧▽≦) )

Pada akhirnya entah bagaimana pembicaraan antara Wang Tong dan Zhou Cang, Zhou Cang memberikan sekte Yunhua uang tanda terimakasih yang besar jumlahnya, dan juga memasang surat permintaan maaf kepada publik di pintu masuk toko milik sekte Yu Xiao yang didirikan di kota Yong Cheng.

Pada hari Zhou bersaudara itu pergi meninggalkan sekte Yunhua, Kong Hou tidak berlatih meditasi, ia secara khusus bangun pagi demi ‘mengantar tamu.’

Zhou Xing yang telah dipenjara beberapa hari kini tampak menjadi sangat jinak, sikapnya tidak lagi angkuh, matanya tidak lagi melirak lirik dan bahkan rambut di kepalanya tergerai patuh menutupi setengah wajahnya yang terlihat seperti kulit pohon tua. Yang paling membuat Kong Hou terkejut adalah ilmu kultivasi Zhou Xing telah turun menjadi level Zhu Ji.

Namun melihat penampilan Zhou Cang yang sangat berterima kasih, Kong Hou menggunakan ilmu transmisi suara untuk bertanya kepada Ling Hui yang sedang berdempetan dengannya untuk melihat keramaian: “Ling Hui shijie, ilmu kultivasi si Zhou Xing kenapa turun begitu jauh?”

“Oh, setelah sekte Liuguang dan sekte kita berdiskusi dan menimbang-nimbang dengan seksama, mereka merasa Zhou Xing bisa terbebas dari hukuman mati tetapi dia harus dihukum, maka setengah dari ilmu kultivasinya dihancurkan, jangan sampai ia menggunakan ilmu kultivasinya lagi untuk mengganggu orang lain.”    Ling Hui membagi setengah camilannya kepada Kong Hou, “Setelah mereka kembali, posisi Kepala Sekte yang baru diduduki Zhou Cang pun akan diberikan kepada orang lain.”

Kemungkinan mulai saat ini, begitu Zhou Xing mendengar nama ‘sekte Yunhua’ ia akan langsung lari tunggang langgang.

The Dewi
The Dewi
"I am so clever that sometimes I don't understand a single word I'm saying"

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


error: Content is protected !!