Novel TranslationAscending, Do Not DisturbAscending, Do Not Disturb Translation - Chapter 17

Ascending, Do Not Disturb Translation – Chapter 17 [INDONESIA]

Yue Xia Die Ying author Ascending, Do Not Disturb

Bab 17: Ini Tidak Benar

Orang-orang yang berada di sampingnya melihat wajah Jin Yue berubah gelap, mereka mengira ada sesuatu yang terjadi dengan sekte Yunhua: “Apa yang terjadi dengan sekte Yunhua?”

“Sekte Yunhua tidak apa-apa, justru kita yang sedang bermasalah!” Jin Yue menggebrakan surat terbang itu ke atas meja, kemudian melihat ke arah yang lain, “Siapa Kepala Sekte Yu Xiao yang baru?”

“Kepala Sekte yang sebelumnya sedang bersiap untuk naik ke level Chu Qiao, maka tahun lalu ia mengundurkan diri dari jabatan, dan Kepala Sekte yang baru sepertinya adalah adik seperguruannya?” Kepala dari Aula Dewan Manajemen ingat bahwa sekte Yu Xiao mendirikan sebuah toko di kota Yong Cheng, “Mungkinkah toko yang didirikan di kota Yong Cheng yang membuat masalah?”

Toko ini sudah beroperasi di kota Yong Cheng cukup lama, kabarnya penghasilannya selalu sangat bagus. Terkadang kultivator non denominasi dengan ilmu kultivasi yang tinggi akan pergi kesana untuk membuat masalah, namun sekte Yunhua selalu membantu untuk menyelesaikannya, kenapa sekarang mereka dibuat tidak senang?

Sekte yang berada di bawah penanganan sekte Liuguang sangat banyak jumlahnya. Demi memantau perilaku mereka dengan ketat, setiap sekte akan menunjuk Ketua Puncak atau Pengawas, sehingga hampir tidak ada lagi yang berani mengusik orang dengan cara penyalahgunaan kekuasaan seperti ini.

“Di dalam surat terbang yang dikirim oleh sekte Yunhua, dikatakan bahwa adik dari Kepala Sekte Yu Xiao yang baru, datang ke kota Yong Cheng dan menindas warga kota, dan juga melecehkan murid langsung sekte Yunhua.” Jin Yue hampir tidak punya muka lagi untuk melanjutkan, “Mereka meminta agar Kepala Sekte Yu Xiao yang baru datang secara pribadi untuk meminta maaf kepada sekte Yunhua, jika hal ini tidak diselesaikan dengan baik, maka sekte Yu Xiao harus mengganti Kepala Sektenya. Jika bahkan anggota keluarganya sendiri tidak diurus dengan baik, bagaimana ia bisa mengurus sebuah sekte.”

“Zhong Xi.” Jin Yue menoleh ke arah seorang Ketua Puncak berusia muda yang sejak awal tidak berkata sepatah katapun, “Ke depannya sekte Yu Xiao ku serahkan kepadamu untuk mengurusnya.”

Si Ketua Puncak yang muda itu memberikan hormat dengan menyatukan tangannya kepada Kepala Sekte, ekspresi wajahnya tidak ada perubahan sedikitpun, hanya saja wajah heroik (46) itu tampak seperti acuh tak acuh: “Guru, akhir-akhir ini kondisi pikiran Murid ini terasa tidak stabil, sehingga tidak punya waktu untuk menangani hal ini.”

46. Istilah yang digunakan adalah 剑眉星目 Jiànméi xīng mù arti harafiahnya adalah alis pedang mata bintang.

Jin Yue seperti terpikirkan akan sesuatu, lalu ia menghela napas: “Ya sudah.”

Ketua Puncak yang muda itu mundur tanpa berkata apapun, ia menundukkan kepalanya dan melihat telapak tangannya yang putih, mirip seperti patung yang tak memiliki perasaan.

“Kepala Sekte, apakah kali ini sekte Yunhua hanya mengirimkan surat ini kepada kita, atau…..” Ekspresi wajah Kepala Aula Dewan Manajemen sedikit canggung.

“Berdasarkan karakter Kepala Sekte Heng Yan, dia pasti memberitahukan hal ini kepada 10 sekte besar yang lain, untuk menunjukkan keadilannya.” Kalau tidak begini, setelah Jin Yue membaca surat terbang tersebut, wajahnya tidak akan menjadi tak sedap dipandang seperti itu.       Sampai di sini, ia menunjuk seorang Ketua Puncak untuk pergi bersama Kepala Sekte Yu Xiao untuk meminta maaf kepada sekte Yunhua. Meskipun pada dasarnya hal ini tidak ada hubungannya dengan sekte Liuguang, namun mereka telah membina hubungan baik dengan sekte Yunhua selama hampir seribu tahun, bagaimana mungkin dibiarkan retak karena permasalahan ini?

Prediksi Jin Yue benar, setelah para sekte lain menerima surat terbang dari sekte Yunhua, semuanya membalas surat tersebut untuk menunjukkan rasa keadilan mereka, dan secara diam-diam menginvestigasi detil permasalahan dengan sekte Yu Xiao. Kepala Sekte Yu Xiao yang baru yaitu Zhou Cang memiliki ilmu kultivasi yang bagus, karakternya pun bagus, hal yang kira-kira menjadi sumber masalah adalah ia membesarkan dan memanjakan adiknya ibarat anaknya, sehingga adiknya terbiasa tidak mengenal disiplin.

Sebenarnya sembari Zhou Cang bekerja di sekte Yu Xiao, sembari ia tiap harinya mengawasi adiknya yang tak berguna ini, hingga adiknya tidak pernah ada kesempatan untuk mengakibatkan bencana. Tapi kali ini, dengan menggunakan alasan ‘memantau toko’, ia pergi ke kota Yong Cheng      lalu memprovokasi sekte Yunhua sekaligus mengatakan ingin menjadikan dua orang murid langsung sekte tersebut untuk menjadi selirnya.

Meksipun sekte Yunhua hampir berada di peringkat terbawah di antara 10 sekte besar, ia tetap merupakan sekte besar yang selama bertahun-tahun ini masih kokoh berdiri di dunia Lingyou. Sementara kamu hanyalah adik dari Kepala Sekte Yu Xiao yang membonceng sekte Liuguang, nyali darimana kamu ingin menjadikan murid langsung mereka sebagai selirmu? Tampaknya di rumah terlalu dimanjakan sehingga tak lagi punya otak, dan menjadi tak tahu bahwa dunia ini tak selebar daun kelor (47).

47. 天高地厚Tiāngāodìhòu artinya adalah langit itu tinggi, bumi itu tebal yang maksudnya untuk menggambarkan kalau dunia itu luas, lebih dari yang dikira. Jadi aku gunakan peribahasa Indonesia yang ini sebagai gantinya.

Padahal sekte Yunhua adalah sekte yang sangat ramah loh, tetapi kultivator level Yuan Ying yang bernama Zhou Xing ini mampu membuat mereka marah, sungguh keahlian level tinggi.

Reaksi dan pemikiran para sekte besar semuanya serupa, dan mereka juga menyampaikan bahwa masalah ini belum selesai. Mereka sudah mengambil sikap bahwa sekte Yunhua lah yang benar. Kalau bukan karena bertahun-tahun ini sekte Yu Xiao tidak pernah berbuat kesalahan, bisa jadi ketika mereka membalas surat itu, merekapun mengikut sertakan beberapa kalimat untuk mengutuk sekte Yu Xiao.

Yang paling apes adalah Zhou Cang, yang baru saja diangkat menjadi Kepala Sekte, ia mengira adiknya kini akhirnya telah menjadi bijak, tapi ternyata sungguh tak disangka, begitu keluar rumah, duarr, langsung membuat masalah. Tak apalah jika membuat masalah, tetapi ini masalahnya adalah dengan sekte Yunhua dengan mengatakan ingin agar murid langsung Ketua Puncaknya menjadi selir. Karena ia menganggap adiknya seperti anaknya sendiri, Zhou Cang juga tidak tahan ingin menanyakan adiknya yang tak berguna ini, sebegitu tidak tahu malunya kah dia hingga mengatakan hal-hal seperti ini?

Zhou Cang juga tidak berani berpikir lebih jauh lagi, ia segera mempersiapkan banyak hadiah, lalu bergegas berangkat menuju sekte Yunhua, ia berjalan di belakang Ketua Puncak dari sekte Liuguang.

Begitu memasuki batas kota Yong Cheng, dua orang murid langsung sekte Yunhua datang menyambut. Ia pernah bertemu dengan murid yang levelnya Jin Dan ini, namun ia tidak pernah melihat murid yang satu lagi yang berlevel Zhu Ji. Namun murid-murid memperlakukan mereka dengan sangat ramah, dan tidak menyalahkan mereka atas kesalahan yang diperbuat Zhou Xing. Hal ini membuat Ketua Puncak sekte Liuguang, yang bernama Song He, merasa jauh lebih baik.

“Selamat datang Ketua Puncak Song He, Kepala Sekte Zhou Cang. Saya adalah murid tertua dari Puncak Qiyue di sekte Yunhua, Cheng Yi, dan ini adalah shimei saya bernama Kong Hou.” Cheng Yi memberi hormat kepada kedua orang itu.

Shizhi (48) tidak perlu sungkan, mohon kalian membantu menunjukkan jalan. “Song He pernah mendengar nama Cheng Yi, kabarnya di antara para generasi muda di sekte Yunhua, dia adalah salah satu murid yang berbakat menonjol. Ia tersenyum kepada Cheng Yi, lalu mengalihkan pandangannya kepada gadis muda yang berada di samping Cheng Yi. Gadis kecil ini berumur sekitar 14-15 tahun, wajahnya menawan, beberapa hari yang lalu dikabarkan bahwa murid yang direkrut oleh sekte Yunhua yang memiliki 5 dasar spiritual sudah naik ke level Zhu Ji, apakah yang dimaksud adalah gadis ini?

48. Panggilan untuk murid, arti harafiahnya adalah keponakan dari master.

“Ketua Puncak terlalu sungkan.” Song He melihat ke arah Kong Hou, dan sebenarnya Kong Hou diam-diam juga mengamati mereka. Dia pernah dengar sebelumnya bahwa sekte Liuguang sangatlah tangguh, banyak master di sana. Kali ini dengan mereka memenjarakan si kultivator level Yuan Ying, ia mengira sekte Liuguang dan sekte Yu Xiao akan mengambil sikap agresif dan memaksa, namun tak disangka sikap mereka justru ramah dan penuh santun begini, hingga menghamburkan segala macam rencana yang telah ia pikirkan semalaman.

Bukankah itu sebagaimana yang dituliskan di dalam buku-buku cerita? Sekte besar bersikap angkuh dan memandang rendah orang lain. Untuk masalah seperti ini, mereka tidak mau kalah, siapa yang lebih kuat, dialah yang lebih unggul. Hari ini dia khusus datang bersama shixiong tertuanya, adalah dengan maksud untuk mengenal lawan terlebih dahulu. Tetapi tak disangka…..ternyata begini saja?

“Apakah shizhi ini adalah murid langsung yang baru di sekte mu?” Song He mengeluarkan sebuah senjata ajaib dengan pola yang sangat indah, “Sekte Yunhua dan sekte Liuguang kami menjalin hubungan yang baik selama bertahun-tahun ini, kamu bisa memanggilku ‘shishu’. Aku tidak menemukan barang yang bagus di luar sana untuk bisa diberikan kepadamu, kamu ambil lah ini untuk bermain, semoga kau menyukainya.”

Tidak ada provokasi, namun justru memberikan hadiah kepadanya?

Kong Hou melihat ke arah shixiong tertua nya, dan melihat dia tampak tidak keberatan,maka ia menerima hadiah pertemuan ini. Kemudian ia melirik ke arah abang dari si kultivator level Yuan Ying itu yang tangannya juga sedang bersiap untuk meraih ke dalam tasnya, Kong Hou cepat-cepat berkata: “Kita sudah terlambat, mohon kedua tetua mengikuti saya.”

Kalau sudah menerima kebaikan orang lain, maka kita harus membalasnya (49). Tak apalah menerima pemberian dari Ketua Puncak sekte Liuguang, namun benda dari Kepala Sekte Zhou Cang ini, saat ini sama sekali tidak boleh diterima.

49. 拿人手短,吃人嘴软 Ná rén shǒuduǎn, chī rén zuǐruǎn maksudnya adalah kalau kita sudah menerima pemberian dari seseorang maka hati kita tidak lagi bisa objektif, meskipun orang itu salah, maka kita tetap merasa ada ‘kewajiban’ untuk membantunya.

Tunggu sampai permasalahan dengan adiknya selesai dulu, agar hati tidak merasa malu.

 

The Dewi
The Dewi
"I am so clever that sometimes I don't understand a single word I'm saying"

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


error: Content is protected !!