- Judul Asli Novel: 勿扰飞升 (Wù rǎo fēishēng)
- Judul Bahasa Inggris: Ascending, Do Not Disturb
- Penulis: 月下蝶影 (Yuè xià dié yǐng)
- Terjemahan / Translation: Indonesia
- List Chapter:
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 1)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 2)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 3)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 4)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 5)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 6)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 7)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 8)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 9)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 10)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 11)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 12)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 13)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 14)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 15)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 16)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 17)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 18)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 19)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 20)
- Ascending, Do Not Disturb (Chapter 21)
Bab 20: Teguh Jiwa dan Raga
Melihat shizhi yang dengan tumbennya menanyakan mengenai hal yang remeh temeh, Song He merasa senang sehingga ia mengajaknya berbicara lebih lama.
“Ada seorang gadis dengan kemampuan 5 dasar spiritual yang berbakat, namun ia sangat dimanjakan oleh seluruh sekte Yunhua, dan dia juga membaca buku-buku bacaan yang tidak keruan seperti ini, bagaimana dia bisa menyerapi ajaran Tao.” Song He tidak tega berkata lebih banyak lagi, “Tetapi anak ini perilakunya baik, dan juga pintar, benar-benar membuat orang suka kepadanya.”
Kemudian Song He bercerita lebih banyak lagi mengenai bagaimana sekte Yunhua memperlakukan shimei keci itu, melihat shizhi nya terlihat tanpa ekspresi, Song He mengira ia tidak berminat untuk mendengarkan lebih lanjut, maka Song He bersiap untuk berhenti bicara agar shizhi bisa beristirahat, tak disangka shizhi bertanya lagi.
“Shishu, bolehkah buku bacaan ini diberikan kepadaku?” setelah mengatakan ini, ia menutup mulutnya lalu batuk sedikit, wajahnya yang pucat pasi sedikit merona.
Song He tidak menjawab, namun langsung memberikan buku bacaan itu kepada shizhi nya, yang kemudian disambut oleh tangan putih mulus seperti batu giok untuk menerima buku yang sudah digulung-gulung seperti silinder itu. Shizhi dengan perlahan meratakannya kembali, bahkan ujung-ujung buku yang keriting juga dirapihkan : “Terimakasih shishu.”
“Terimakasih apa, cuma buku bacaan saja kok.” Song He menatap wajah shizhi yang putih pucat penyakitan, dan ingin berkata sesuatu, tapi ia tidak tahu bagaimana mengatakannya. Shizhi nya ini merupakan bakat jenius di Dunia Kultivasi selama hampir beberapa ratus tahun terakhir. Dari level Lian Qi sampai level Fen Shen, ia seperti menerima pertolongan Tuhan dalam mencapai keberhasilannya, tidak pernah ada hambatan. Bahkan Song He yang merupakan shishu nya, hanya berada di level Chu Qiao.
Dari level Chu Qiao menuju level Fen Shen hanya berjarak satu level, namun betapa susah dan sulitnya melewati satu hambatan ini. Sekarang ini di seluruh Dunia Kultivasi, kultivator yang berilmu kultivasi di level Fen Shen ke atas tidak sampai 10 orang. Mereka semua beranggapan, selama kurun waktu hampir mendekati seribu tahun belakangan, shizhi ini adalah kultivator yang paling memiliki peluang untuk naik ke kahyangan. Namun tak disangka, di saat berada di level Fen Shen, justru muncul gangguan iblis dalam batinnya.
Saat itu, sewaktu melewati tahap Yuan Ying, sama sekali tidak ada pertanda apa-apa, siapa sangka ternyata bencana sudah menunggu di belakang.
“Zhong Xi……” Song He ingin mengatakan kepada shizhi nya jangan kecanduan buku bacaan yang tidak jelas seperti ini. Namun saat shizhi menoleh dan melihat ke arahnya dengan matanya yang jernih bak kristal dan damai seperti air tenang, ia terdiam sejenak, tak mampu mengucapkan apa-apa, “TIdak mengapa, jika ada waktu luang, banyak-banyak lah bersantai, Dunia Lingyou memiliki banyak tempat yang menarik.”
“Terimakasih shishu sudah memberitahukanku, junior pamit dahulu.” Zhong Xi menundukkan kepalanya dengan perlahan dan memberikan salam hormat kepada Song He, kemudian ia memanggil seekor burung bangau lalu naik ke atasnya dan terbang pergi.
Awan putih bergulung-gulung, dan segera menelan bayang-bayang sosoknya.
Song He menghela napas, lalu ia menggelengkan kepalanya dan juga pergi.
Saat Kong Hou kembali ke sektenya, dengan perasaan malu ia menceritakan masalah ia diam-diam membaca buku bacaan lalu ketahuan oleh Ketua Puncak sekte Liuguang, oleh karena kejadian itu selama dua minggu ke depan ia belajar meramal dengan tekun, tapi dia benar-benar lemah dalam hal ini; sudah lama belajarpun masih belum akurat juga. Dalam kurun waktu ini, ia sudah tidak membaca buku bacaannya lagi, melainkan hari demi hari digunakan untuk membaca buku tentang meramal.
“Tiga yin, tiga yang, enam qi, pergantian matahari dan bulan……” Kong Hou menguap, sembari membaca dan merapal, sembari ia menggambar di atas kertas dengan penanya, pikirannya berputar-putar tak jelas.
“Shimei.” Tan Feng melangkah masuk dan melihat Kong Hou tergeletak lesu di atas meja, ia lalu memberikan jepit rambut yang ia belikan untuk Kong Hou, “Kenapa lesu begitu?”
“Terimakasih shixiong.” Sinar mata Kong Hou yang tadinya tidak bersemangat akhirnya mulai terlihat bercahaya. Ia berkata sembari memegang kotak jepit rambut tadi, “Apakah sebentar lagi aku harus menerima suatu kenyataan?”
“Apa itu?” Tan Feng menuangkan air minum ke dalam cangkir untuk dirinya sendiri, ia lalu duduk dengan menyilangkan kakinya di seberang Kong Hou, kemudian ia mengambil buku kecil di depan Kong Hou dan membuka-buka buku itu, di dalamnya penuh dengan gambar hexagram hingga membuat ia yang melihatnya pusing.
“Kemungkinan aku tidak seberuntung tokoh utama di dalam buku-buku cerita.” Wajah Kong Hou murung, jarinya yang lembut menekan-nekan kotak jempit rambut, “Semua tokoh utama berbakat dan pintar, mereka bisa melakukan apapun yang mereka pelajari, sementara aku begini sulitnya mempelajari cara meramal.”
“Mana ada kultivator yang sempurna di dunia ini, semua yang ada di buku-buku bacaan itu tidak benar.” Tan Feng melihat kedua mata Kong Hou memiliki dua lingkaran hitam yang besar, “Memang kenapa kalau lemah dalam meramal, Guru dan aku pun tidak mahir dalam hal ini, di Puncak Qi Yue ini hanya shixiong tertua yang lebih berbakat dalam hal meramal.”
Kalau tidak, pelajaran meramal untuk shimei kecil tidak akan diserahkan kepada shixiong tertua.
“Benarkah?” Meskipun Kong Hou merasa dengan begini sepertinya kurang baik, namun dengan ada dua orang terdekatnya yang sama-sama tidak luar biasanya seperti dia, rasanya……senang juga.
“Tentu saja, sebenarnya shixiong tertua itu termasuk berbakat jika dibandingkan di dalam sekte kita, sementara sekte yang benar-benar mahir dalam meramal adalah sekte Yue Xing (TN: sekte Bulan Bintang).” Tan Feng berkata sembari minum, “Di seluruh Dunia Kultivasi, yang paling berbakat dalam hal ini adalah sekte Yue Xing. Murid-murid yang masuk ke dalam sekte mereka, tidak mementingkan dasar spiritual, namun paling mementingkan kemampuan persepsi terhadap langit dan bumi.”
“Sekte yang di seluruh jajaran 10 sekte besar, satu-satunya yang berada di bawah kita itu ya?”
“Uhuk, uhuk, jangan terlalu terang-terangan begitu ngomongnya.” Tan Feng menepuk-nepuk dadanya, “Cukup katakan kita adalah satu dari 10 sekte besar, masalah peringkat itu tidak penting.”
“Ooo.” Kong Hou mengangguk patuh, “Kalau sekte kita paling berbakat dalam bidang apa?”
“Sekte kita paling berbakat dalam…….” Tan Feng merasa sedikit kesusahan, sepertinya ada berbagai macam bakat di dalam sekte mereka; Puncak Chen Xia ahli dalam obat-obat mujarab, Puncak Wu Yang ahli dalam persenjataan dan ilmu pedang, Puncak Xi Zhao ahli dalam menjinakkan binatang buas, Puncak Zi Wu ahli dalam ajimat dan formasi perlindungan, dan Puncak Qi Yue mereka…..Puncak Qi Yue mereka memiliki kemampuan dalam semua bakat tadi, namun bakat apa yang paling menonjol, semua tergantung kemampuan si murid itu sendiri.
Mendengar penjelasan dari Tan Feng, raut wajah dan tatapan mata Kong Hou bercahaya, lalu dia menepuk tangannya dan berkata: “Aku paham sekarang, Puncak Qi Yue kita pastilah yang paling berbakat, semua hal yang kita miliki kemampuan ini adalah keahlian kita, ya kan?”
“Ya, ya lah.” Tan Feng tersenyum, memiliki impian adalah hal yang luar biasa toh.
Sementara itu di puncak utama sekte Yunhua, Heng Yan sudah selesai mengajarkan teknik ilmu pedang baru kepada Wu Chuan, kemudian ia menunjuk ke arah Aula Harta Pusaka dan berkata: “Besok, kau bawalah Kong Hou untuk memilih senjata ajaibnya.”
“Guru, Kong Hou shimei masih kecil………”
Heng Yan menggelengkan kepalanya perlahan, ia tersenyum dan berkata: “Meksipun usianya masih muda, tetapi dia adalah kultivator yang sudah berada di level Zhu Ji, sudah seharusnya ia pergi untuk memilih senjata ajaib yang berjodoh dengannya.”
Wu Chuan terdiam sejenak, lalu ia satukan tangannya dan memberi hormat: “Murid akan mematuhi perintah Guru.”
Di dalam sekte Yunhua, murid-murid yang tidak memiliki senjata sukma, adalah individu-individu yang diberikan perlindungan. Misalkan ada musuh dari luar yang menyerang, mereka adalah prioritas utama yang diberikan perlindungan. Tetapi jika mereka sudah memiliki senjata sukmanya sendiri, maka artinya dia terlahir sebagai orang sekte Yunhua, matipun ia akan menjadi hantunya sekte Yunhua dan jika ada musuh dari luar yang datang, sampai matipun mereka masih harus melindungi sekte ini.
Setelah menerima kabar dari Aula Utama, Wang Tong duduk tegap di kamarnya selama 4 jam, akhirnya dia menghela napas panjang dan memberikan konfirmasi kepada Aula Utama.
“Guru………….”
“Pergi beritahu shimei mu, besok kau temani dia kesana.” Wang Tong melambaikan tangannya agar Cheng Yi segera berangkat.
“Ya.” Cheng Yi memberi hormat dan berpamit, ia naik ke atas senjata ajaibnya dan terbang sampai ke depan gua kediaman Kong Hou, ia melihat kedua shidi dan shimei sedang saling menghapal gambar hexagram, hal ini membuatnya tersenyum.
“Shixiong tertua.”Kong Hou melihat ke arah Cheng Yi, dia tersenyum dan segera bangun dari lantai, “Ada apa kau datang kemari?”
“Aku datang untuk memberitahukanmu, besok aku akan membawamu ke Aula Harta Pusaka agar kau memilih senjata sukma ajaib mu.”
“Benarkah?” Wajah Kong Hou memperlihatkan senyuman yang cemerlang, “Senangnya.”
Melihat senyuman di wajah Kong Hou, Cheng Yi berkata: “Kau tahu tidak, murid yang sudah memiliki senjata sukma ajaib, harus mematuhi peraturan apa?”
“Aku tahu.” Kong Hou berpikir sejenak lalu menjawab dengan pasti, wajah gembil kekanak-kanakan nya penuh khidmat, “Semua murid sekte Yunhua, harus ingat untuk selalu teguh jiwa dan raga, selalu melindungi sekte dan seluruh warga, jika ia mengkhianati sekte, maka ia harus mati dan jasadnya tidak akan dikubur.”
“Bagus.” Cheng Yi mengangguk-anggukkan kepalanya, “Kata-kata ini jangan pernah dilupakan, paham?”
“Mmn!” Kong Hou mengangguk teguh.