Novel TranslationAscending, Do Not DisturbAscending, Do Not Disturb Translation - Chapter 10

Ascending, Do Not Disturb Translation – Chapter 10 [INDONESIA]

Yue Xia Die Ying author Ascending, Do Not Disturb

Bab 10: Meyerap Energi Ke Dalam Tubuh

Murid Puncak Qiyue yang dikabarkan tidak memiliki bakat kemampuan berkultivasi, tiba-tiba kini menjadi bibit berbakat di Dunia Kultivasi yang memiliki 5 dasar spiritual, seluruh sekte Yunhua membahas hal ini dengan penuh antusias hingga beberapa hari setelahnya. Mereka seperti telah melihat masa depan sekte Yunhua yang membanggakan dan terhapus segala aibnya selama ini.

Keesokan harinya setelah bakat kemampuannya diukur, Kong Hou menerima banyak hadiah, bukan hanya hadiah yang dikirimkan oleh para tetua dan Ketua Puncak, tetapi juga murid-murid langsung Ketua Puncak yang lain secara pribadi datang ke Puncak Qiyue untuk mengantarkan hadiah dan memberikan semangat kepadanya.

Shimei kecil, meskipun di tingkat awal melatih 5 dasar spiritual terasa lambat, tetapi kamu jangan merasa tertekan, kamu sampai di level Zhu Ji (TN:level pertama) saja sudah cukup.”

“Kalau ada sesuatu yang kamu butuhkan, jangan ragu untuk memberitahukan para shixiong dan shijie, kalau bisa kami bantu, pasti kami akan membantumu. Di tingkat awal, kalau kemajuan dalam berlatih dirasa lambat juga tidak apa, lebih baik lambat tapi pasti, sukses tidak bisa instan.”

Shimei kecil, harapan bangkitnya kembali sekte Yunhua, kini berada padamu.”

Setiap harinya ia harus menerima beberapa kali kedatangan para shixiong dan shijie yang penuh semangat dan kehangatan. Pada hari ketiga, Kong Hou akhirnya tidak tahan lagi dan menanyakan kebingungan di dalam hatinya: “Shixiong dan shijie, kasih sayang kalian kepada sekte Yunhua begitu mendalam, dan kalian adalah murid elit bagi sekte ini. Sebenarnya harapan sekte ini berada pada kalian, bagaimana bisa jadi ada padaku?”

Di istana, ia sering menyaksikan bagaimana para selir saling memuji, namun di belakang, mereka ingin mencelakai satu sama lain. Selain itu, dia juga belum pernah melihat orang memberikan pujian yang begitu tulus sebagaimana yang dilakukan oleh para shixiong dan shimei ini.

“Hahahaha.” Para shixiong dan shijie tertawa kering lalu berkata dengan merendah: “Bakat kemampuan kami tidak bisa dibandingkan dengan shimei, kami tahu batas kemampuan kami, oleh karena itu tentunya kami menantikan agar shimei semakin lama semakin meningkat kemampuannya.”

“Masalah membangkitkan kembali sekte itu melelahkan. Kehidupan seperti ini begitu nyaman, buat apa cari susah sendiri.” Seorang shixiong yang tampak jujur bergumam pelan. Siapa menyangka saat ia bergumam pelan tadi, suara tawa canggung semua orang baru saja selesai, dan kata-katanya justru sampai di telinga Kong Hou.

“Ahaha.”

Tawa semua orang bertambah lebih canggung lagi: “Shimei kecil, shixiong mu ini sedang bercanda.”.

“Ya ya, kami sudah mengganggumu cukup lama, kami pamit dulu.”

Kong Hou melihat para shixiong dan shijie yang datang dengan cepat dan juga pergi dengan cepat. Kong Hou yang berwajah muda dan lembut, untuk pertama kalinya merasa curiga dengan Dunia Kultivasi tempat ia berada ini. Di buku cerita yang ia baca jelas-jelas dituliskan bahwa setelah berita tentang bakat sang tokoh utama tersebar, murid-murid lain merasa cemburu kepadanya, dan kalau bukan karena Gurunya yang baik, mungkin ia sudah dicelakai oleh murid yang lain.

Kemudian ia melihat ke tumpukan hadiah-hadiah yang menggunung, dimana kecemburuan yang dimaksudkan itu?

Wang Tong masuk ke dalam gua kediaman si murid kecil dan melihatnya duduk dikelilingi oleh tumpukan hadiah-hadiah tersebut sembari melamun. Wang Tong berdehem dua kali dan Kong Hou kembali tersadar: “Murid kecil.”

“Guru.” Kong Hou bangun dan ingin memberi hormat kepada Wang Tong, namun Wang Tong melambaikan tangannya dan berkata: “Tidak perlu, tidak perlu, Guru tidak memperhatikan hal-hal ini. Berikutnya tidak perlu beri-beri hormat, Guru merasa tidak nyaman akan hal seperti ini. Bagi sekte Yunhua yang penting adalah merasa bebas sesuai dengan kehendak hati, masalah ritual-ritual ini membuat kurang nyaman.”

“Ya.” Kong Hou sangatlah penurut, setelah Wang Tong selesai berbicara, Kong Hou kembali duduk di atas tempat tidur gioknya yang beralaskan kasur tebal.

Wang Tong mengeluarkan sebuah buku dan memberikannya kepada Kong Hou. Kong Hou melihat pada sampul buku tertuliskan ‘Kitab Mendayagunakan Lima Elemen’, kemudian ia menerimanya dengan sangat berhati-hati, “Guru, apakah ini kitab rahasia untuk berlatih milik sekte kami?”

“Ah?” Wang Tong tertegun sejenak kemudian ia menggeleng, “Ini adalah buku pengantar bagi para kultivator, sepuluh sekte besar di Dunia Lingyou bersama-sama menyusun dan membuat revisi buku ini, maka isinya adalah yang paling informatif dan paling praktis, dan lebih bisa diandalkan ketimbang versi tidak ortodoks yang banyak terdapat di luar sana.”

Mendengar penjelasan Wang Tong, Kong Hou merasa Dunia Kultivasi ini agak sedikit aneh, tetapi dimana keanehannya, juga tidak bisa ia jabarkan.

“Mari, akan aku jelaskan bagaimana menggunakan jalur meridian.” Wang Tong melihat Kong Hou masih menggenggam buku itu saja dan tidak bergerak, maka ia berkata: “Pertama-tama, buka halaman kedua.”

Kong Hou mengikuti perkataan Wang Tong, di halaman tersebut terdapat gambar diagram titik akupuntur pada tubuh manusia. Entah siapa yang menggambar diagram ini, gambarnya begitu akurat, begitu banyak titik akupuntur dan jalur meridian yang saling berhimpitan, membuat ia tidak tahan untuk mengusap-usap lengannya sendiri. Ternyata di dalam tubuh yang kecil ini bisa memuat begitu banyak benda.

“Jika ingin menempuh jalan berkultivasi, pertama-tama harus membuka jalur meridian dahulu. Ini seperti para pelajar di Dunia Fana, kalau ingin menjadi peringkat pertama, yang pertama kali harus dipelajari bukanlah langsung menulis puisi atau prosa, tetapi belajar untuk bisa membaca dan menulis dahulu.” Ia kemudian mengulurkan tangannya dan mengetuk kening Kong Hou, “Ini adalah shen ting (TN: nama salah satu titik akupuntur), kalau membuka bagian ini bisa membuka kesadaran spiritual, dan merupakan tempat yang harus kamu lindungi. Pernah ada seorang kultivator yang mengalami cedera di bagian ini, ia kemudian menjadi gila dan semua ilmu kultivasinya hilang.”

“Tian Tu, Tian Fu, Zi Gong (TN: nama-nama titik akupuntur yang lain) ketiga tempat ini, jika nanti tubuh sudah bisa menyerap energi spiritual, merupakan titik-titik akupuntur penting pada tubuh. Jika ketiga titik ini terhalang maka efeknya terhadap ilmu kultivasi sangatlah tidak baik.” Wang Tong menjelaskan tiap titik akupuntur dengan sangat menyeluruh. Filosofinya dalam mengajar murid berbeda dengan guru-guru lainnya. Guru-guru lain merasa para murid bisa menghapal titik-titik akupuntur ini hanya dengan membaca buku pengantar yang telah diberikan. Tetapi Wang Tong justru beranggapan tahap pertama dalam belajar ilmu kultivasi adalah tahap paling penting. Jika seorang kultivator tidak mengutamakan kepentingan atas tubuhnya sendiri, di kemudian hari setelah semakin jauh berlatih ilmu kultivasi, ia bisa hancur karena masalah kecil.

Dengan metode mengajar inilah, kedua orang guru dan murid ini menghabiskan waktu selama 3 bulan untuk mempelajari semua titik akupuntur, hingga Kong Hou bisa mengenali semua titik akupuntur dan menjawab pertanyaan Wang Tong dengan mudah. Wang Tong akhirnya mengangguk dan berkata: “Mulai besok, Guru akan mengajarkanmu bagaimana caranya menyerap energi spiritual ke dalam tubuh.”

Kong Hou bangkit dari dudukan alas meditasinya (39) dan menendang-nendangkan kakinya yang kesemutan sembari dengan terampil menekan berbagai titik akupuntur di kakinya untuk mengendurkan otot dan melancarkan aliran darah.

39. Seperti ini bentuknya:

Melihat gerakan tanpa sadar sang murid kecil, Wang Tong tersenyum puas. Membentuk suatu kebiasaan merupakan hal yang mudah, tetapi melupakan suatu kebiasaan juga merupakan hal yang mudah. Hanya dengan membina suatu kebiasaan agar mendarah daging sehingga menjadi semudah makan dan memakai baju lah, baru suatu kebiasaan itu tidak akan dilupakan.

“Guru mengajarkanmu tentang titik akupuntur selama tiga bulan, kamu ada mengeluh tidak?”

“Aku tahu Guru melakukan ini pasti demi kebaikanku.” Kedua mata Kong Hou penuh dengan rasa percaya dan hormat, “Mengikuti Guru tidak akan salah.”

Wang Tong tertegun sejenak, kemudian ia langsung tertawa terbahak-bahak: “Murid baik.”

Kong Hou melihat Wang Tong yang entah kenapa tertawa senang, maka iapun ikut tertawa.

Keesokan harinya di saat matahari pun belum terbit, Kong Hou sudah terbangun dari tidurnya. Dia kenakan pakaiannya dan merapihkan rambutnya. Akhir-akhir ini, dia belajar menata rambut dari para shijie, dan tidak lagi menyusahkan kedua shixiong yang tidak terampil.

Lagipula dalam beberapa hari lagi, usianya akan genap 10 tahun, akan memalukan baginya untuk terus meminta kedua shixiong untuk menata rambutnya. Meskipun ia masih kecil, ia juga ingin masih punya muka.

Mungkin karena telah menduga Kong Hou merasa tertarik dalam mempelajari ilmu menyerap energi spiritual kedalam tubuh, Wang Tong hari ini datang lebih awal ketimbang sebelumnya. Saat melihat Kong Hou telah siap, ia pun tidak membahas hal lain, dan langsung meminta Kong Hou untuk duduk bersila kemudian mengajarkannya cara sukses menyerap energi spritual kedalam tubuh.

“Energi spritual tidak bisa dilihat ataupun dipegang, namun bisa dirasakan dengan menggunakan hati.” Wang Tong melanjutkan, “Bahkan bagi orang biasa yang tidak bisa berlatih ilmu kultivasi, ia akan merasa santai dan nyaman ketika berada di tempat yang banyak energi spiritualnya dan ia bisa memiliki umur lebih panjang ketimbang orang lain. Contohnya orang-orang biasa di Dunia Lingyou, banyak yang umurnya mencapai seratus tahun, namun di Dunia Fana, umur yang mencapai 60 tahun sudah termasuk jompo, inilah perbedaan dari banyak atau sedikitnya energi spiritual seseorang.”

“Tutup matamu.”

Kong Hou menutup matanya, dan menenangkan pikirannya, kemudian ia dapat mendengar suara angin berhembus melewati gua-gua di pegunungan, dapat mendengar suara burung berkicau dan juga dapat mencium wangi bunga yang sedang bermekaran.

“Gunakan tubuh untuk merasakan hal-hal di udara yang membuatmu nyaman, dan gunakan hati untuk menerima mereka, jangan halangi mereka untuk datang mendekat.”

Suara Wang Tong semakin lama semakin mengecil, atau mungkin Kong Hou sudah tidak bisa mendengar lagi suara Wang Tong, seluruh tubuhnya kini seperti masuk ke dalam kekosongan, dia bisa merasakan benda-benda apa yang datang mendekatinya, seluruh anggota tubuhnya merasa bergairah karena didekati oleh benda-benda ini.

Rasanya seperti tubuhnya sedang dibasuh oleh sesuatu sehingga tubuhnya terasa ringan, nyaman dan bersih.

Ada sensasi hangat dari api, aroma wangi bunga dan pepohonan, kelembapan air, aroma wangi tanah, sensasi dingin dari logam, Kong Hou sudah tidak mampu lagi mendeskripsikan perasaan ini dengan kata-kata, ia hanya ingin merelakan dirinya untuk tenggelam masuk ke dalam mimpi indah ini dan tidak ingin bangun kembali.

Di luar gua kediaman Kong Hou, Wang Tong berjongkok di depan pintu masuk; tampilannya seperti tak berwibawa, jenggotnya melambai kesana kemari tertiup angin, di rambutnya terdapat kelopak bunga persik yang entah datang darimana, ia terlihat begitu menyedihkan.

Tan Feng datang membawa sebuah kantong berisi pakaian tunik musim semi yang baru dijahit untuk shimei kecil. Ia melihat Guru sedang berjongkok sembari menopang tangannya di depan gua kediaman shimei, sekilas terlihat seperti seorang petani yang sedang bermalas-malasan. Segera ia mempercepat langkahnya ke depan Wang Tong dan memohon dengan suara pelan: “Guru, shimei masih kecil, dan juga ia memiliki bakat kemampuan 5 dasar spiritual, pada permulaan akan lebih lambat sedikit kemajuannya ketimbang yang lain, Guru jangan merasa terburu-buru dan juga jangan marah agar tidak membuat takut shimei kecil.”

“Waktu itu berapa lama yang kamu butuhkan sampai bisa berhasil menyerap energi spiritual masuk kedalam tubuh?” Wang Tong mengabaikan bujukannya, dan justru menanyakan hal ini.

Karena merasa khawatir Guru akan merasa tidak senang dengan shimei, Tan Feng dengan sengaja melebihkan dua hari: “Saat itu setelah aku menghapal semua titik akupuntur, aku membutuhkan 3 hari penuh sampai bisa berhasil menyerap energi spritual masuk kedalam tubuh.”

Dengan begini, shimei yang baru dua hari belajar menyerap energi spiritual, dan masih belum ketemu kuncinya akan menjadi suatu hal yang wajar.

“Aku ingat shixiong tertuamu hanya memerlukan 4 jam.” Wang Tong berdiri lalu melihat ke arah kantong di tangan Tan Feng, “Kamu jangan masuk sekarang.”

“Guru, Guru tidak sedang mengurung shimei kan?!” Tan Feng merasa sedikit cemas, “Kong Hou masih kecil, jangan menakut-nakutinya.”

“Sembarangan, sekalipun misalnya aku mengurungmu, aku tidak akan mengurung Kong Hou.” Wang Tong menarik Tan Feng kesamping, “Shimei mu masih bermeditasi, kamu jangan mengganggu dia.”

Shimei sudah berhasil menyerap energi spiritual kedalam tubuh?” Tan Feng merasa senang mendengar kabar ini, “Shimei benar-benar luar biasa, memang pantas sebagai seorang jenius dengan 5 dasar spiritual.”

Wang Tong melirik ke arah murid keduanya, baru saja bocah ini bilang bakat kemampuan 5 dasar spiritual itu tidak mudah, sekarang justru bilang jenius. Dia antara ingin marah tapi juga ingin tertawa, namun ia merasa tenang, ikatan persaudaraan murid-muridnya kompak, ini adalah suatu berkah besar.

“Bukan hanya sudah berhasil, bahkan juga lebih hebat dari shixiong tertuamu, hanya dalam 1 jam, ia sudah berhasil menyerap energi spiritual.” Wang Tong menjepit jenggotnya yang berterbangan ditiup angin, “Aku telah menunggu dari kemarin sampai hari ini, dia masih belum bangun.”

“Guru, aku akan menemanimu untuk menunggu bersama-sama.” Kedua mata Tan Feng berbinar-binar, tempo hari orang-orang dari sekte Zhao Han (TN: Fajar Cerah) pamer di depannya dengan berkata shimei mereka adalah jenius, berikutnya kalau dia bertemu dengan orang-orang sekte Zhao Han lagi, ia bisa mengangkat kepalanya tinggi-tinggi (TN: menyombong).

Shimei nya lebih berbakat dibandingkan dengan shimei kecil mereka, dan juga penampilannya lebih menggemaskan. Sejujurnya, Tan Feng merasa semua anak kecil di dunia ini tidak ada yang secantik shimei kecil sektenya.

Saat Kong Hou terbangun dari meditasinya, tiga hari telah berlalu. Yang menyambutnya adalah rasa suka cita dari Guru, dan juga makanan yang telah disiapkan oleh kedua shixiong dengan seksama.

Biasanya sekte memberikan pil nutrisi bagi murid yang baru memulai, tetapi kedua shixiong berkata Kong Hou sedang dalam masa tumbuh kembang, maka mereka tidak memperbolehkannya untuk memakan pil ini, dan kerap mempersiapkan berbagai macam makanan untuknya.

Sembari meneguk bubur nasi spiritual yang hangat, ia mendengarkan kedua shixiong memujinya dengan tulus, Kong Hou merasakan kehangatan di seluruh tubuhnya.

Kemungkinan dia adalah seorang putri yang paling beruntung di keluarga Ji, bukan hanya keinginannya untuk dijemput pergi dari istana oleh seorang dewa berjanggut putih menjadi kenyataan, tetapi kini ia juga memiliki seorang Guru dan kedua shixiong yang begitu baik.

Dia harus rajin-rajin berlatih ilmu kultivasi, agar bisa cepat tercapai tahap penyelesaian Ujian Hatinya dan naik ke kahyangan menjadi dewa.

 

 

TN: Satu lagi bab yang membuatku penuh senyum sewaktu membacanya.

The Dewi
The Dewi
"I am so clever that sometimes I don't understand a single word I'm saying"

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


error: Content is protected !!